banner 728x90

SMSI Sulsel Gelar Pra-Raker, Matangkan Program Kerja Menuju Transformasi Digital

MAKASSAR – Para pemilik media dan jurnalis yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pra-Rapat Kerja (Raker) di sekretariat mereka di Kecamatan Panakkukang pada Senin, 22 September. Pertemuan ini diadakan hanya 10 hari setelah pelantikan pengurus baru oleh Sekjen SMSI Pusat, Makali Kumar, SH, MH.

Suasana pertemuan yang hangat dan akrab, ditemani secangkir kopi, mencerminkan semangat para anggota untuk membumikan dan memperluas jangkauan SMSI ke seluruh pelosok Sulawesi Selatan. Acara dibuka oleh Sekretaris SMSI, Mappiar HS, yang kemudian memberikan kesempatan kepada Ketua Panitia, Ilham Wahyudi, dan Sekretaris, I Ketut Bali Putra, untuk melanjutkan pembahasan.

Pra-Raker ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan masukan, mulai dari penentuan waktu dan tempat pelaksanaan Raker hingga pembahasan isu-isu penting lainnya.

Fokus pada Transformasi Digital dan Nilai Lokal

Dalam diskusi, Ketua SMSI Sulawesi Selatan Anwar Sanusi, Sekretaris Mappiar, dan Wakil Ketua Bidang Organisasi Iksan Djirong, sepakat bahwa Raker kali ini harus berjalan santai namun tetap berfokus pada substansi. Mereka mengusulkan agar program kerja yang disusun tidak muluk-muluk, melainkan berfokus pada strategi organisasi di tengah gelombang transformasi digital.

SMSI Sulsel berkomitmen untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga menjadi yang terdepan dalam membentuk ekosistem media siber yang profesional, inovatif, dan relevan.
Selain itu, mengingat Sulawesi Selatan kaya akan kearifan lokal, para jurnalis SMSI juga ditantang untuk menyusun program kerja yang mengedepankan dan mengombinasikan nilai-nilai budaya. Mereka percaya bahwa meskipun media siber bergerak di dunia modern, tradisi dan nilai luhur tidak boleh hilang.

Filosofi Lokal sebagai Pedoman
Para anggota SMSI melihat Sulawesi Selatan sebagai “rumah besar” yang kaya akan filosofi hidup mendalam. Nilai-nilai seperti Siri’ na Pacce’, Sipakatau Sipakalebbi’, Resopa Temmangingngi Nanngallei Deceng, dan Panngadereng diharapkan menjadi pedoman hidup dan membentuk karakter para jurnalis.

Dengan demikian, program kerja SMSI Sulsel nantinya akan menjadi jembatan yang menghubungkan warisan masa lalu dengan tantangan dan peluang masa depan. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *